Matn Tsalatsatul Ushul
ثَلَاثَة اَلْأُصُول
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
ثَلَاثَةُ الْأُصُولِ
Tiga Landasan Utama
تَأْلِيفُ شَيْخِ الْإِسْلَامِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ قَدَّسَ اللهُ رُوحَهُ الْمُتَوَفَّى سَنَةَ ١٢٠٦ هـ
Karya Syaikh al-Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, semoga Allah mensucikan rohnya, yang wafat pada tahun 1206 H
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
اِعْلَمْ رَحِمَكَ اللهُ أَنَّهُ يَجِبُ عَلَيْنَا تَعَلُّمُ أَرْبَعِ مَسَائِلَ:
Ketahuilah, semoga Allah merahmatimu, bahwa kita wajib mempelajari empat perkara:
الْأُولَى: الْعِلْمُ.
Pertama: Ilmu.
وَهُوَ مَعْرِفَةُ اللهِ، وَمَعْرِفَةُ نَبِيِّهِ، وَمَعْرِفَةُ دِينِ الْإِسْلَامِ بِالْأَدِلَّةِ.
Yaitu mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya, dan mengenal agama Islam dengan dalil-dalil.
الثَّانِيَةُ: الْعَمَلُ بِهِ.
Kedua: Mengamalkannya.
الثَّالِثَةُ: الدَّعْوَةُ إِلَيْهِ.
Ketiga: Berdakwah kepadanya.
الرَّابِعَةُ: الصَّبْرُ عَلَى الْأَذَى فِيهِ.
Keempat: Bersabar atas gangguan di dalamnya.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ﴿وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ﴾ ١.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." [Al-'Asr: 1-3]
قَالَ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى: لَوْ مَا أَنْزَلَ اللهُ حُجَّةً عَلَى خَلْقِهِ إِلَّا هَذِهِ السُّورَةَ لَكَفَتْهُمْ.
Imam Syafi'i, semoga Allah Ta'ala merahmatinya, berkata: "Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah kepada makhluk-Nya kecuali surah ini, niscaya itu sudah cukup bagi mereka."
وَقَالَ الْبُخَارِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى: بَابُ الْعِلْمِ قَبْلَ الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ.
Dan Imam Bukhari, semoga Allah Ta'ala merahmatinya, berkata: "Bab ilmu sebelum perkataan dan perbuatan."
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ﴾ ٢.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu." [Muhammad: 19]
فَبَدَأَ بِالْعِلْمِ قَبْلَ الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ.
Maka Dia memulai dengan ilmu sebelum perkataan dan perbuatan.
١ سُورَةُ الْعَصْرِ آيَةُ: ١-٢-٣.
Surah Al-'Asr ayat 1-3.
٢ سُورَةُ مُحَمَّدٍ آيَةُ: ١٩.
Surah Muhammad ayat 19.
اِعْلَمْ رَحِمَكَ اللهُ أَنَّهُ يَجِبُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ تَعَلُّمُ ثَلَاثِ هَذِهِ الْمَسَائِلِ، وَالْعَمَلُ بِهِنَّ.
Ketahuilah, semoga Allah merahmatimu, bahwa setiap Muslim dan Muslimah wajib mempelajari tiga masalah ini dan mengamalkannya.
الْأُولَى: أَنَّ اللهَ خَلَقَنَا وَرَزَقَنَا وَلَمْ يَتْرُكْنَا هَمَلًا، بَلْ أَرْسَلَ إِلَيْنَا رَسُولًا؛ فَمَنْ أَطَاعَهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَاهُ دَخَلَ النَّارَ.
Pertama: Bahwa Allah menciptakan kita, memberi rezeki kepada kita, dan tidak membiarkan kita begitu saja, melainkan mengutus seorang Rasul kepada kita; maka barangsiapa menaatinya akan masuk surga dan barangsiapa mendurhakai akan masuk neraka.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُولًا شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُولًا فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُولَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيلًا﴾ ١.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian seorang Rasul yang menjadi saksi atas kalian sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rasul kepada Fir'aun. Maka Fir'aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat." [1]
الثَّانِيَةُ: أَنَّ اللهَ لَا يَرْضَى أَنْ يُشْرَكَ مَعَهُ أَحَدٌ فِي عِبَادَتِهِ، لَا مَلَكٌ مُقَرَّبٌ وَلَا نَبِيٌّ مُرْسَلٌ.
Kedua: Bahwa Allah tidak ridha jika ada seseorang yang dipersekutukan dengan-Nya dalam ibadah kepada-Nya, baik itu malaikat yang didekatkan maupun nabi yang diutus.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا﴾ ٢
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyembah sesuatu pun di dalamnya selain Allah." [2]
الثَّالِثَةُ: أَنَّ مَنْ أَطَاعَ الرَّسُولَ وَوَحَّدَ اللهَ لَا يَجُوزُ لَهُ مُوَالَاةُ مَنْ حَادَّ اللهَ وَرَسُولَهُ، وَلَوْ كَانَ أَقْرَبَ قَرِيبٍ.
Ketiga: Bahwa barangsiapa menaati Rasul dan mengesakan Allah, maka tidak boleh baginya untuk loyal kepada orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, meskipun dia adalah kerabat terdekat.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ﴾ ٣.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung." [3]
اِعْلَمْ أَرْشَدَكَ اللهُ لِطَاعَتِهِ، أَنَّ الْحَنِيفِيَّةَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ وَحْدَهُ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ، وَبِذَلِكَ أَمَرَ اللهُ جَمِيعَ النَّاسِ، وَخَلَقَهُمْ لَهَا، كَمَا قَالَ تَعَالَى: ﴿وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ﴾ ٤.
Ketahuilah, semoga Allah memberimu petunjuk untuk taat kepada-Nya, bahwa al-Hanifiyyah adalah agama Ibrahim: yaitu engkau beribadah kepada Allah semata dengan memurnikan agama hanya untuk-Nya. Dengan itulah Allah memerintahkan seluruh manusia dan menciptakan mereka untuk itu, sebagaimana firman-Nya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." [4]
وَمَعْنَى يَعْبُدُونَ: يُوَحِّدُونَ، وَأَعْظَمُ مَا أَمَرَ اللهُ بِهِ: التَّوْحِيدُ، وَهُوَ إِفْرَادُ اللهِ بِالْعِبَادَةِ وَأَعْظَمُ مَا نَهَى عَنْهُ: الشِّرْكُ وَهُوَ دَعْوَةُ غَيْرِهِ مَعَهُ.
Dan makna "menyembah-Ku" adalah mengesakan-Ku. Perkara terbesar yang Allah perintahkan adalah tauhid, yaitu mengesakan Allah dalam ibadah. Dan perkara terbesar yang Allah larang adalah syirik, yaitu menyeru selain-Nya bersama-Nya.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا﴾ ١. فَإِذَا قِيلَ لَكَ: مَا الْأُصُولُ الثَّلَاثَةُ الَّتِي يَجِبُ عَلَى الْإِنْسَانِ مَعْرِفَتُهَا؟ فَقُلْ: مَعْرِفَةُ الْعَبْدِ رَبَّهُ، وَدِينَهُ، وَنَبِيَّهُ مُحَمَّدًا ﷺ.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun" 1. Jika dikatakan kepadamu: Apa tiga prinsip dasar yang harus diketahui manusia? Maka katakanlah: Seorang hamba mengenal Tuhannya, agamanya, dan Nabinya Muhammad ﷺ.
فَإِذَا قِيلَ لَكَ: مَنْ رَبُّكَ؟ فَقُلْ رَبِّيَ اللهُ الَّذِي رَبَّانِي وَرَبَّى جَمِيعَ الْعَالَمِينَ بِنِعَمِهِ، وَهُوَ مَعْبُودِي لَيْسَ لِي مَعْبُودٌ سِوَاهُ.
Jika dikatakan kepadamu: Siapakah Tuhanmu? Maka katakanlah: Tuhanku adalah Allah yang telah memeliharaku dan memelihara seluruh alam dengan nikmat-nikmat-Nya, dan Dia adalah yang aku sembah, tidak ada yang berhak disembah selain-Nya.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ﴾ ٢. وَكُلُّ مَا سِوَى اللهِ عَالَمٌ، وَأَنَا وَاحِدٌ مِنْ ذَلِكَ الْعَالَمِ.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam" 2. Dan segala sesuatu selain Allah adalah alam, dan aku adalah salah satu dari alam tersebut.
فَإِذَا قِيلَ لَكَ: بِمَ عَرَفْتَ رَبَّكَ؟ فَقُلْ: بِآيَاتِهِ وَمَخْلُوقَاتِهِ، وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ، وَمِنْ مَخْلُوقَاتِهِ السَّمَوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرَضُونَ السَّبْعُ وَمَا فِيهِنَّ وَمَا بَيْنَهُمَا.
Jika dikatakan kepadamu: Dengan apa kamu mengenal Tuhanmu? Maka katakanlah: Dengan tanda-tanda-Nya dan ciptaan-Nya, dan di antara tanda-tanda-Nya adalah malam dan siang, matahari dan bulan, dan di antara ciptaan-Nya adalah tujuh langit dan tujuh bumi serta apa yang ada di dalamnya dan di antara keduanya.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ﴾ ٣.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Dan di antara tanda-tanda-Nya adalah malam dan siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya" 3.
وَقَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ﴾ ٤. وَالرَّبُّ هُوَ الْمَعْبُودُ.
Dan firman Allah Ta'ala: "Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam" 4. Dan Rabb adalah yang disembah.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ﴾ ٥.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui" 5.
قَالَ ابْنُ كَثِيرٍ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى: الْخَالِقُ لِهَذِهِ الْأَشْيَاءِ هُوَ الْمُسْتَحِقُّ لِلْعِبَادَةِ. وَأَنْوَاعُ الْعِبَادَةِ الَّتِي أَمَرَ اللهُ بِهَا مِثْلُ
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: Pencipta segala sesuatu ini adalah yang berhak untuk disembah. Dan jenis-jenis ibadah yang Allah perintahkan seperti
الإِسْلَامُ، وَالإِيمَانُ، وَالإِحْسَانُ، وَمِنْهُ الدُّعَاءُ، وَالْخَوْفُ، وَالرَّجَاءُ، وَالتَّوَكُّلُ، وَالرَّغْبَةُ، وَالرَّهْبَةُ، وَالْخُشُوعُ، وَالْخَشْيَةُ، وَالإِنَابَةُ، وَالِاسْتِعَانَةُ، وَالِاسْتِعَاذَةُ، وَالِاسْتِغَاثَةُ، وَالذَّبْحُ، وَالنَّذْرُ، وَغَيْرُ ذَلِكَ مِنْ أَنْوَاعِ الْعِبَادَةِ الَّتِي أَمَرَ اللهُ بِهَا كُلُّهَا اللهُ تَعَالَى.
Islam, Iman, Ihsan, dan darinya Doa, Takut, Harapan, Tawakal, Keinginan, Ketakutan, Kerendahan Hati, Takut kepada Allah, Taubat, Memohon Pertolongan, Memohon Perlindungan, Memohon Bantuan, Menyembelih, Nazar, dan lainnya dari jenis-jenis ibadah yang Allah perintahkan semuanya kepada Allah Ta'ala.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا﴾ ١، فَمَنْ صَرَفَ مِنْهَا شَيْئًا لِغَيْرِ اللهِ فَهُوَ مُشْرِكٌ كَافِرٌ.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya selain Allah." (QS. Al-Jinn: 18). Maka barangsiapa yang memalingkan sesuatu darinya kepada selain Allah, maka dia adalah musyrik kafir.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ﴾ ٢ وَفِي الْحَدِيثِ: "الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ" ٣.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung." (QS. Al-Mu'minun: 117). Dan dalam hadits: "Doa adalah intisari ibadah." (HR. Tirmidzi).
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ﴾ ٤.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. Ghafir: 60).
وَدَلِيلُ الْخَوْفِ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ﴾ ٥.
Dan dalil rasa takut adalah firman Allah Ta'ala: "Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman." (QS. Ali 'Imran: 175).
وَدَلِيلُ الرَّجَاءِ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا﴾ ٦.
Dan dalil pengharapan adalah firman Allah Ta'ala: "Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahf: 110).
وَدَلِيلُ التَّوَكُّلِ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ﴾ ٧. وَقَالَ: ﴿وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ﴾ ٨
Dan dalil tawakal adalah firman Allah Ta'ala: "Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. Al-Maidah: 23). Dan Dia berfirman: "Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (QS. Ath-Thalaq: 3).
وَدَلِيلُ الرَّغْبَةِ وَالرَّهْبَةِ وَالْخُشُوعِ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ﴾ ٩.
Dan dalil keinginan, ketakutan, dan kerendahan hati adalah firman Allah Ta'ala: "Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami." (QS. Al-Anbiya': 90).
وَدَلِيلُ الْخَشْيَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى ﴿فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي﴾ ١.
Dan dalil dari rasa takut adalah firman Allah Ta'ala ﴿Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku﴾ 1.
وَدَلِيلُ الْإِنَابَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ﴾ ٢.
Dan dalil kembali kepada Allah adalah firman Allah Ta'ala: ﴿Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya﴾ 2.
وَدَلِيلُ الِاسْتِعَانَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ﴾ ٣. وَفِي الْحَدِيثِ: "إِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ" ٤.
Dan dalil memohon pertolongan adalah firman Allah Ta'ala: ﴿Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan﴾ 3. Dan dalam hadits: "Jika engkau memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah" 4.
وَدَلِيلُ الِاسْتِعَاذَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ﴾ ٥، وَ﴿قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ﴾ ٦.
Dan dalil memohon perlindungan adalah firman Allah Ta'ala: ﴿Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)"﴾ 5, dan ﴿Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan manusia"﴾ 6.
وَدَلِيلُ الِاسْتِغَاثَةِ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ﴾ ٧.
Dan dalil memohon pertolongan adalah firman Allah Ta'ala: ﴿(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu﴾ 7.
وَدَلِيلُ الذَّبْحِ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ﴾ ٨.
Dan dalil menyembelih adalah firman Allah Ta'ala: ﴿Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya"﴾ 8.
وَمِنَ السُّنَّةِ: "لَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ" ٩.
Dan dari sunnah: "Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah" 9.
وَدَلِيلُ النَّذْرِ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا﴾ ١٠.
Dan dalil nadzar adalah firman Allah Ta'ala: ﴿Mereka memenuhi nadzar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana﴾ 10.
(الْأَصْلُ الثَّانِي): مَعْرِفَةُ دِينِ الْإِسْلَامِ بِالْأَدِلَّةِ، وَهُوَ الِاسْتِسْلَامُ لِلَّهِ بِالتَّوْحِيدِ، وَالِانْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةِ، وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَأَهْلِهِ. وَهُوَ ثَلَاثُ مَرَاتِبَ: الْإِسْلَامُ وَالْإِيمَانُ وَالْإِحْسَانُ. وَكُلُّ مَرْتَبَةٍ لَهَا أَرْكَانٌ. فَأَرْكَانُ الْإِسْلَامِ خَمْسَةٌ: شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَإِقَامُ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءُ
(Pokok kedua): Mengenal agama Islam dengan dalil-dalil, yaitu berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk kepada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari syirik dan para pelakunya. Agama Islam memiliki tiga tingkatan: Islam, Iman, dan Ihsan. Setiap tingkatan memiliki rukun-rukun. Rukun Islam ada lima: Bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan
الزَّكَاةَ، وَصَوْمَ رَمَضَانَ، وَحَجَّ بَيْتِ اللهِ الحَرَامِ.
Zakat, puasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah yang suci.
فَدَلِيلُ الشَّهَادَةِ: قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ﴾ ١.
Dalil syahadat adalah firman Allah Ta'ala: "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." 1.
وَمَعْنَاهَا لَا مَعْبُودَ بِحَقٍّ إِلَّا اللهُ " لَا إِلَٰهَ " نَافِيًا جَمِيعَ مَا يُعْبَدُ مِنْ دُونِ اللهِ " إِلَّا اللهُ " مُثْبِتًا الْعِبَادَةَ لِلَّهِ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ فِي عِبَادَتِهِ كَمَا أَنَّهُ لَا شَرِيكَ لَهُ فِي مُلْكِهِ، وَتَفْسِيرُهَا الَّذِي يُوَضِّحُهَا قَوْلُهُ تَعَالَىٰ: ﴿وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ وَجَعَلَهَا كَلِمَةً بَاقِيَةً فِي عَقِبِهِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ﴾ ٢
Maknanya adalah tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah. "Laa ilaaha" menafikan semua yang disembah selain Allah, "illallah" menetapkan ibadah hanya untuk Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam ibadah sebagaimana tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya. Penafsirannya yang menjelaskannya adalah firman Allah Ta'ala: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, 'Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu sembah, kecuali (kamu menyembah) Allah yang menciptakanku; karena sungguh, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.' Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya agar mereka kembali (kepada kalimat tauhid itu)." 2
وَقَوْلُهُ: ﴿قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ﴾ ٣.
Dan firman-Nya: "Katakanlah (Muhammad), 'Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah.' Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), 'Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.'" 3.
وَدَلِيلُ شَهَادَةِ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ قَوْلُهُ تَعَالَىٰ: ﴿لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ﴾ ٤.
Dalil syahadat bahwa Muhammad adalah utusan Allah adalah firman Allah Ta'ala: "Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin." 4.
وَمَعْنَى شَهَادَةِ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ: طَاعَتُهُ فِيمَا أَمَرَ، وَتَصْدِيقُهُ فِيمَا أَخْبَرَ، وَاجْتِنَابُ مَا عَنْهُ نَهَىٰ وَزَجَرَ، وَأَنْ لَا يُعْبَدَ اللهُ إِلَّا بِمَا شَرَعَ.
Makna syahadat bahwa Muhammad adalah utusan Allah adalah menaatinya dalam apa yang dia perintahkan, membenarkannya dalam apa yang dia kabarkan, menjauhi apa yang dia larang dan cegah, dan Allah tidak disembah kecuali dengan apa yang Dia syariatkan.
وَدَلِيلُ الصَّلَاةِ، وَالزَّكَاةِ، وَتَفْسِيرُ التَّوْحِيدِ: قَوْلُهُ تَعَالَىٰ: ﴿وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ﴾ ٥.
Dalil shalat, zakat, dan tafsir tauhid adalah firman Allah Ta'ala: "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)." 5.
وَدَلِيلُ الصِّيَامِ قَوْلُهُ تَعَالَىٰ: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾ ٦.
Dalil puasa adalah firman Allah Ta'ala: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." 6.
وَدَلِيلُ الْحَجِّ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ﴾ ١.
Dan dalil haji adalah firman Allah Ta'ala: "Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam." 1.
الْمَرْتَبَةُ الثَّانِيَةُ: الْإِيمَانُ: وَهُوَ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ شُعْبَةً: فَأَعْلَاهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ.
Tingkatan kedua: Iman: dan itu terdiri dari tujuh puluh sekian cabang: yang tertinggi adalah mengucapkan Laa ilaaha illallah, dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu adalah cabang dari iman.
وَأَرْكَانُهُ سِتَّةٌ: أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلَائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ.
Dan rukun-rukunnya ada enam: engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.
وَالدَّلِيلُ عَلَى هَذِهِ الْأَرْكَانِ السِّتَّةِ: قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ﴾ ٢.
Dan dalil atas enam rukun ini adalah firman Allah Ta'ala: "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi." 2.
وَدَلِيلُ الْقَدَرِ: قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ﴾ ٣.
Dan dalil takdir adalah firman Allah Ta'ala: "Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." 3.
الْمَرْتَبَةُ الثَّالِثَةُ: الْإِحْسَانُ رُكْنٌ وَاحِدٌ وَهُوَ: "أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ" ٤.
Tingkatan ketiga: Ihsan adalah satu rukun, yaitu: "Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu." 4.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ﴾ ٥.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan." 5.
وَقَوْلُهُ: ﴿وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ﴾ ٦
Dan firman-Nya: "Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang, Yang melihatmu ketika engkau berdiri (untuk salat), dan (melihat) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui." 6
وَقَوْلُهُ: ﴿وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلَا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ﴾ ٧.
Dan firman-Nya: "Dan tidakkah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat Al-Qur'an serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya." 7.
وَالدَّلِيلُ مِنَ السُّنَّةِ حَدِيثُ جِبْرَائِيلَ الْمَشْهُورُ عَنْ عُمَرَ ﵁ قَالَ: "بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوسٌ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ ﷺ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ، شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ، شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ، فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ، وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ! أَخْبِرْنِي عَنِ الْإِسْلَامِ. قَالَ: أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُومَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا. فَقَالَ: صَدَقْتَ. فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ. قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِيمَانِ. قَالَ: أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِحْسَانِ. قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ. قَالَ: مَا الْمَسْؤُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا. قَالَ: أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا، وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ. قَالَ فَمَضَى، فَلَبِثْنَا مَلِيًّا. فَقَالَ: يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلُ؟ قُلْتُ: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: هَذَا جِبْرَائِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ أَمْرَ دِينِكُمْ".
Dan dalil dari Sunnah adalah hadits Jibril yang terkenal dari Umar ﵁ berkata: "Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah ﷺ, tiba-tiba muncul kepada kami seorang laki-laki yang sangat putih pakaiannya, sangat hitam rambutnya, tidak terlihat padanya bekas perjalanan, dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya, hingga ia duduk di hadapan Nabi ﷺ, lalu ia menyandarkan lututnya ke lutut beliau, meletakkan kedua telapak tangannya di atas pahanya, dan berkata: "Wahai Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam." Beliau bersabda: "Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya," ia berkata: "Engkau benar." Maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkan. Kemudian ia bertanya lagi: "Beritahukan kepadaku tentang Iman." Nabi menjawab: "Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk," ia berkata: "Engkau benar." Kemudian ia berkata: "Beritahukan kepadaku tentang ihsan." Nabi ﷺ menjawab: "Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu." Kemudian ia berkata: "Beritahukan kepadaku kapan terjadinya hari Kiamat." Nabi menjawab: "Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya." Dia pun bertanya lagi: "Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!" Nabi menjawab: "Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin) serta pengembala kambing telah berlomba-lomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi." Kemudian orang itu berlalu, maka aku pun berdiam sebentar. Setelah itu Nabi bertanya: "Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?" Aku menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau lalu bersabda: "Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan masalah agama kalian."
الْأَصْلُ الثَّالِثُ: مَعْرِفَةُ نَبِيِّكُمْ مُحَمَّدٍ ﷺ وَهُوَ: مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ بْنِ هَاشِمٍ، وَهَاشِمٌ مِنْ قُرَيْشٍ وَقُرَيْشٌ مِنَ الْعَرَبِ، وَالْعَرَبُ مِنْ ذُرِّيَّةِ إِسْمَاعِيلَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ الْخَلِيلِ عَلَيْهِ وَعَلَى نَبِيِّنَا أَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ. وَلَهُ مِنَ الْعُمْرِ ثَلَاثٌ وَسِتُّونَ سَنَةً. مِنْهَا أَرْبَعُونَ قَبْلَ النُّبُوَّةِ، وَثَلَاثٌ وَعِشْرُونَ نَبِيًّا رَسُولًا. نُبِّئَ بِ ﴿اقْرَأْ﴾ وَأُرْسِلَ بِالْمُدَّثِّرِ، وَبَلَدُهُ مَكَّةُ، وَهَاجَرَ إِلَى الْمَدِينَةِ. بَعَثَهُ اللهُ بِالنِّذَارَةِ عَنِ الشِّرْكِ وَيَدْعُو إِلَى التَّوْحِيدِ،
Pokok yang ketiga: Mengenal Nabi kalian Muhammad ﷺ, beliau adalah: Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim, Hasyim dari suku Quraisy, Quraisy dari bangsa Arab, dan bangsa Arab dari keturunan Ismail bin Ibrahim Al-Khalil, semoga shalawat dan salam terlimpah kepada beliau dan Nabi kita. Usia beliau 63 tahun, 40 tahun sebelum kenabian dan 23 tahun sebagai Nabi dan Rasul. Beliau diangkat menjadi Nabi dengan surat Al-'Alaq dan diutus menjadi Rasul dengan surat Al-Muddatstsir. Negeri beliau adalah Makkah dan beliau berhijrah ke Madinah. Allah mengutus beliau untuk memberi peringatan dari kesyirikan dan menyeru kepada tauhid.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْوَرَبَّكَ فَكَبِّرْ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ﴾
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan agungkanlah Tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu, dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji, dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah."
وَمَعْنَى ﴿قُمْ فَأَنْذِرْ﴾، يُنْذِرُ عَنِ الشِّرْكِ وَيَدْعُو إِلَى التَّوْحِيدِ.
Dan makna "Bangunlah, lalu berilah peringatan" adalah memperingatkan tentang syirik dan menyeru kepada tauhid.
﴿وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ﴾، أَيْ: عَظِّمْهُ بِالتَّوْحِيدِ.
"Dan agungkanlah Tuhanmu", yaitu: agungkanlah Dia dengan tauhid.
﴿وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ﴾، أَيْ: طَهِّرْ أَعْمَالَكَ عَنِ الشِّرْكِ.
"Dan bersihkanlah pakaianmu", yaitu: bersihkanlah amal perbuatanmu dari syirik.
﴿وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ﴾، الرُّجْزَ بِالْأَصْنَامِ، وَهَجْرُهَا تَرْكُهَا، وَالْبَرَاءَةُ مِنْهَا وَأَهْلِهَا.
"Dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji", kejelekan berhala-berhala, dan meninggalkannya adalah dengan meninggalkannya, berlepas diri darinya dan para penyembahnya.
أَخَذَ عَلَى هَذَا عَشْرَ سِنِينَ يَدْعُو إِلَى التَّوْحِيدِ.
Beliau menghabiskan sepuluh tahun untuk menyeru kepada tauhid.
وَبَعْدَ الْعَشْرِ عُرِجَ بِهِ إِلَى السَّمَاءِ، وَفُرِضَتْ عَلَيْهِ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَصَلَّى فِي مَكَّةَ ثَلَاثَ سِنِينَ، وَبَعْدَهَا أُمِرَ بِالْهِجْرَةِ إِلَى الْمَدِينَةِ.
Dan setelah sepuluh tahun, beliau dinaikkan ke langit, dan diwajibkan atasnya shalat lima waktu, dan beliau shalat di Makkah selama tiga tahun, dan setelahnya diperintahkan untuk berhijrah ke Madinah.
وَالْهِجْرَةُ: الِانْتِقَالُ مِنْ بَلَدِ الشِّرْكِ إِلَى بَلَدِ الْإِسْلَامِ؛ وَالْهِجْرَةُ فَرِيضَةٌ عَلَى هَذِهِ الْأُمَّةِ مِنْ بَلَدِ الشِّرْكِ إِلَى بَلَدِ الْإِسْلَامِ، وَهِيَ بَاقِيَةٌ إِلَى أَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ.
Dan hijrah adalah: berpindah dari negeri syirik ke negeri Islam; dan hijrah adalah kewajiban atas umat ini dari negeri syirik ke negeri Islam, dan ia tetap berlaku hingga hari kiamat tiba.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا إِلَّا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لَا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلَا يَهْتَدُونَ سَبِيلًافَأُولَئِكَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ وَكَانَ اللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا﴾
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan zalim kepada diri sendiri, mereka (para malaikat) bertanya, "Bagaimana kamu ini?" Mereka menjawab, "Kami orang-orang yang tertindas di bumi (Mekah)." Mereka (para malaikat) bertanya, "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (berpindah-pindah) di bumi itu?" Maka orang-orang itu tempatnya di neraka Jahanam, dan (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali, kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk berhijrah), maka mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun."
وَقَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ أَرْضِي وَاسِعَةٌ فَإِيَّايَ فَاعْبُدُونِ﴾
Dan firman Allah Ta'ala: "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Sungguh, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku (saja)."
قَالَ الْبَغَوِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى: سَبَبُ نُزُولِ هَذِهِ الْآيَةِ فِي الْمُسْلِمِينَ الَّذِينَ بِمَكَّةَ لَمْ يُهَاجِرُوا، نَادَاهُمُ اللهُ بِاسْمِ الْإِيمَانِ.
Al-Baghawi rahimahullah berkata: Sebab turunnya ayat ini adalah tentang kaum muslimin yang berada di Makkah yang belum berhijrah, Allah memanggil mereka dengan nama iman.
وَالدَّلِيلُ عَلَى الْهِجْرَةِ مِنَ السُّنَّةِ قَوْلُهُ ﷺ: "لَا تَنْقَطِعُ الْهِجْرَةُ حَتَّى تَنْقَطِعَ التَّوْبَةُ، وَلَا تَنْقَطِعُ التَّوْبَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا".
Dan dalil tentang hijrah dari sunnah adalah sabda Nabi ﷺ: "Hijrah tidak akan terputus sampai terputusnya taubat, dan taubat tidak akan terputus sampai matahari terbit dari barat."
فَلَمَّا اسْتَقَرَّ بِالْمَدِينَةِ أَمَرَ بِبَقِيَّةِ شَرَائِعِ الْإِسْلَامِ، مِثْلَ الزَّكَاةِ وَالصِّيَامِ وَالْحَجِّ وَالْجِهَادِ وَالْأَذَانِ، وَالْأَمْرِ بِالْمَعْرُوفِ، وَالنَّهْيِ عَنِ الْمُنْكَرِ، وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنْ شَرَائِعِ الْإِسْلَامِ.
Ketika beliau menetap di Madinah, beliau memerintahkan sisa-sisa syariat Islam, seperti zakat, puasa, haji, jihad, adzan, amar ma'ruf nahi munkar, dan syariat Islam lainnya.
أَخَذَ عَلَى هَذَا عَشْرَ سِنِينَ وَبَعْدَهَا تُوُفِّيَ صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ، وَدِينُهُ بَاقٍ، وَهَذَا دِينُهُ، لَا خَيْرَ إِلَّا دَلَّ الْأُمَّةَ عَلَيْهِ، وَلَا شَرَّ إِلَّا حَذَّرَهَا مِنْهُ.
Beliau menghabiskan sepuluh tahun untuk ini, dan setelah itu beliau wafat, semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepada beliau. Agamanya tetap ada, dan inilah agamanya. Tidak ada kebaikan kecuali beliau menunjukkan umat kepadanya, dan tidak ada kejahatan kecuali beliau memperingatkan mereka darinya.
وَالْخَيْرُ الَّذِي دَلَّ عَلَيْهِ: التَّوْحِيدُ، وَجَمِيعُ مَا يُحِبُّهُ اللهُ وَيَرْضَاهُ.
Kebaikan yang beliau tunjukkan adalah tauhid dan semua yang dicintai dan diridhai Allah.
وَالشَّرُّ الَّذِي حَذَّرَ مِنْهُ: الشِّرْكُ وَجَمِيعُ مَا يَكْرَهُهُ اللهُ وَيَأْبَاهُ.
Kejahatan yang beliau peringatkan adalah syirik dan semua yang dibenci dan tidak disukai Allah.
بَعَثَهُ اللهُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً.
Allah mengutusnya kepada seluruh manusia.
وَافْتَرَضَ اللهُ طَاعَتَهُ عَلَى جَمِيعِ الثَّقَلَيْنِ: الْجِنِّ وَالْإِنْسِ.
Allah mewajibkan ketaatan kepadanya atas seluruh makhluk: jin dan manusia.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا﴾ ١
Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Katakanlah (Muhammad), 'Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah untuk kamu semua.'" (QS. Al-A'raf: 158)
وَأَكْمَلَ اللهُ بِهِ الدِّينَ.
Allah menyempurnakan agama melalui beliau.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الأِسْلامَ دِينًا﴾ ٢
Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu." (QS. Al-Maidah: 3)
وَالدَّلِيلُ عَلَى مَوْتِهِ ﷺ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُون َثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُونَ﴾ ٣
Dalil atas kematian beliau ﷺ adalah firman Allah Ta'ala: "Sesungguhnya engkau (Muhammad) akan mati dan mereka juga akan mati. Kemudian sesungguhnya kamu pada hari Kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Tuhanmu." (QS. Az-Zumar: 30-31)
وَالنَّاسُ إِذَا مَاتُوا يُبْعَثُونَ.
Ketika manusia mati, mereka akan dibangkitkan.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى﴾ ٤
Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan dari sana pula Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain." (QS. Thaha: 55)
وَقَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَاللَّهُ أَنْبَتَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ نَبَاتًا ثُمَّ يُعِيدُكُمْ فِيهَا وَيُخْرِجُكُمْ إِخْرَاجًا﴾ ٥
Dan firman Allah Ta'ala: "Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (yang baik), kemudian Dia mengembalikanmu ke dalamnya (tanah) dan mengeluarkanmu (darinya pada hari Kiamat) dengan sebenar-benarnya." (QS. Nuh: 17-18)
وَبَعْدَ الْبَعْثِ مُحَاسَبُونَ وَمُجْزَيُونَ بِأَعْمَالِهِمْ.
Setelah dibangkitkan, mereka akan dihisab dan diberi balasan atas perbuatan mereka.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى﴾ ١، وَمَنْ كَذَّبَ بِالْبَعْثِ كَفَرَ.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)." Dan barangsiapa yang mendustakan hari kebangkitan maka ia telah kafir.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ﴾ ٢. وَأَرْسَلَ اللهُ جَمِيعَ الرُّسُلِ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Orang-orang yang kafir menyangka bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah (Muhammad), "Tidak demikian, demi Tuhanku, kamu pasti akan dibangkitkan, kemudian diberitakan semua yang telah kamu kerjakan." Dan yang demikian itu mudah bagi Allah." Dan Allah mengutus semua rasul sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ﴾ ٣. وَأَوَّلُهُمْ نُوحٌ ﵇، وَآخِرُهُمْ مُحَمَّدٌ ﷺ.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah setelah diutusnya rasul-rasul itu." Dan yang pertama dari mereka adalah Nuh ﵇, dan yang terakhir dari mereka adalah Muhammad ﷺ.
وَالدَّلِيلُ عَلَى أَنَّ أَوَّلَهُمْ نُوحٌ ﵇ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ﴾ ٤. وَكُلُّ أُمَّةٍ بَعَثَ اللهُ إِلَيْهَا رَسُولًا مِنْ نُوحٍ إِلَى مُحَمَّدٍ يَأْمُرُهُمْ بِعِبَادَةِ اللهِ وَحْدَهُ، وَيَنْهَاهُمْ عَنْ عِبَادَةِ الطَّاغُوتِ.
Dan dalil bahwa yang pertama dari mereka adalah Nuh ﵇ adalah firman Allah Ta'ala: "Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya." Dan setiap umat, Allah mengutus kepada mereka seorang rasul dari Nuh hingga Muhammad yang memerintahkan mereka untuk beribadah kepada Allah semata dan melarang mereka dari beribadah kepada thaghut.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ﴾ ٥.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah, dan jauhilah thaghut."
وَافْتَرَضَ اللهُ عَلَى جَمِيعِ الْعِبَادِ الْكُفْرَ بِالطَّاغُوتِ وَالْإِيمَانَ بِاللهِ. قَالَ ابْنُ الْقَيِّمِ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى: الطَّاغُوتُ مَا تَجَاوَزَ بِهِ الْعَبْدُ حَدَّهُ مِنْ مَعْبُودٍ، أَوْ مَتْبُوعٍ، أَوْ مُطَاعٍ. وَالطَّوَاغِيتُ كَثِيرَةٌ، وَرُؤُوسُهُمْ خَمْسَةٌ: إِبْلِيسُ لَعَنَهُ اللهُ، وَمَنْ عُبِدَ وَهُوَ رَاضٍ، وَمَنْ دَعَا النَّاسَ إِلَى عِبَادَةِ نَفْسِهِ، وَمَنِ ادَّعَى شَيْئًا مِنْ عِلْمِ الْغَيْبِ، وَمَنْ حَكَمَ بِغَيْرِ مَا أَنْزَلَ اللهُ.
Dan Allah mewajibkan kepada seluruh hamba untuk kufur kepada thaghut dan beriman kepada Allah. Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: "Thaghut adalah segala sesuatu yang dengannya seorang hamba melampaui batas, baik yang disembah, diikuti, atau ditaati." Thaghut itu banyak, dan yang menjadi pemimpinnya ada lima: Iblis yang dilaknat Allah, orang yang disembah dan dia ridha, orang yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya, orang yang mengaku mengetahui sesuatu dari ilmu gaib, dan orang yang memutuskan perkara dengan selain apa yang diturunkan Allah.
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى﴾ ١.
Dan dalilnya adalah firman Allah Ta'ala: "Tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat." 1.
وَهَذَا مَعْنَى لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَفِي الْحَدِيثِ: "رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ" ٢ وَاللهُ أَعْلَمُ.
Dan inilah makna laa ilaaha illallah, dan dalam hadits: "Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak perkaranya adalah jihad di jalan Allah." 2 Dan Allah lebih mengetahui.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Dan semoga shalawat dan salam Allah tercurahkan kepada Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya.